Kamis, 31 Agustus 2023

Resmi Mengundurkan Diri! Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan Pamit Undur Diri



Persma, 1 September 2023 - Ramai diperbincangkan saat Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (BEM UBT) menggunggah berita acara rapat pengurus inti BEM UBT tahun 2023 di akun Instagram resmi mereka, membeberkan kabar pengunduran diri Wakil Ketua Umum BEM UBT. Seiring ramainya pembicaraan di kalangan mahasiswa, alasan di balik keputusan Ijas Kurniawan, Wakil Presiden Mahasiswa UBT, menarik perhatian. 


Dicky Nur Alam selaku Presiden Mahasiswa BEM UBT, merespon dengan memberikan klarifikasi terkait kronologi peristiwa ini. "Saudara Ijas mengajukan surat pengunduran diri pada 24 Agustus dan kami menggelar rapat pengurus inti pada 26 Agustus untuk mengambil kesepakatan serta mempertimbangkan terkait hal ini. Kami pun telah melihat regulasi yang ada baik di  pedoman ormawa maupun AD/ART. Kami telah menyetujui dan menyepakati untuk menerima pengunduran diri saudara ijas. Ini merupakan keputusan yang bijaksana dari kami sesuai dengan pedoman ormawa pasal 20 mengenai status pengurus." ungkap Dicky. Ia menegaskan bahwa pengunduran diri Ijas merupakan urusan pribadi dan tidak terkait dengan kinerja BEM UBT. "Pengunduran diri Ijas bersifat pribadi, dan tidak ada sangkut paut dengan BEM UBT serta tidak berdampak pada kinerja BEM UBT saat ini ." 



Bagus selaku Ketua BPM UBT juga memberikan tanggapan. Ia meyakini bahwa pengunduran diri Ijas sesuai dengan regulasi dan tata cara yang telah ditetapkan. "Berita acara kami terima pada 26 Agustus malam. Kami menimbang apakah harus menggelar sidang istimewa," ungkap Bagus. BPM UBT juga melakukan konsultasi kepada pembina serta melakukan kajian terhadap hal ini. "Kami tidak melangsungkan sidang istimewa karena situasi ini tidak memenuhi persyaratan. Kami juga tidak melibatkan ormawa lain karena masalah ini internal dan tidak mengancam urgensi kampus. Hasil ketetapannya juga kami sebar, hal ini menjadi asas keterbukaan kami kepada teman teman." pungkasnya. 


Sementara itu, Ijas sendiri yang kini telah melepaskan jabatan Wakil Presiden Mahasiswa, membantah jika dianggap keputusannya tergesa-gesa. "Saya sudah mempertimbangkan pengunduran diri ini secara matang bersama Presiden Mahasiswa UBT," ujarnya. Pertimbangan Ijas untuk mengundurkan diri karena faktor menjadi tulang punggung keluarga serta adanya kesibukan pribadi yang menyita waktu dan tenaga sehingga lalai dalam menjalankan kewajiban sebagai Wakil Ketua BEM UBT. Ijas menegaskan bahwa pengunduran dirinya tidak berkaitan dengan BEM UBT . "Terkait keputusan pengunduran diri itukan menjadi urusan pribadi saya dan perlu di garis bawahi tidak ada konflik yang terjadi di Internal BEM UBT". 


Kontroversi yang memicu pertanyaan mengenai alasan sebenarnya di balik pengunduran diri Ijas menambah warna dalam lingkaran berita kampus UBT. Meski dengan banyak versi, satu hal pasti, pergolakan ini mewakili dinamika yang kerap mewarnai dunia kampus dan organisasi mahasiswa.



UC



Minggu, 20 Agustus 2023

Kontroversi Mewarnai Pelaksanaan PKKMB UBT 2023: Protes di luar Lingkungan Kampus

Persma, Universitas Borneo Tarakan (UBT) - 20 Agustus 2023, Kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) UBT tahun ini kembali disorot  karena pelaksanaannya di luar dari pedoman. Meskipun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) menyebutkan bahwa PKKMB harus diselenggarakan di lingkungan kampus, panitia penyelenggara PKKMB UBT justru memilih lokasi di luar kampus. 

Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (BEM FKIP) dengan tegas menolak pelaksanaan kegiatan ini dan menyuarakan protesnya. Ketua BEM FKIP, Dimas Darmawan, menghimbau mahasiswa baru FKIP untuk mengikuti PKKMB UBT tanpa menggunakan atribut berupa slayer yang ditentukan oleh universitas sebagai bentuk perlawanan. Dimas menjelaskan, "Kami menolak pelaksanaan PKKMB UBT di luar kampus. Selain menahan atribut yang ditentukan oleh universitas, kami juga mengajak mahasiswa baru untuk menunjukkan perlawanan dengan tidak bersuara dan mengangkat tangan kiri yang dikepalkan saat dipanggil." 

Protes ini juga mengangkat pertanyaan mengenai konsistensi universitas dalam menerapkan pedoman. FKIP merasa bahwa mereka selalu diarahkan untuk mengikuti pedoman yang ada, tetapi universitas sendiri gagal mematuhi pedoman tersebut. Dimas mengkritik, "Universitas tidak konsisten. Kami ditekankan untuk mengikuti pedoman, tetapi mereka justru melanggar pedoman tersebut." 

Selain itu, pihak FKIP menyampaikan bahwa universitas seharusnya mencari alternatif lain untuk menyelenggarakan PKKMB di lingkungan kampus. Meskipun ada alasan kurangnya fasilitas di Rusunawa, terdapat lokasi lain seperti Plaza UBT dan gedung baru di LSIH yang dapat dimanfaatkan dengan menyediakan tenda. 

Bukti bahwa protes ini telah diterima oleh panitia PKKMB terungkap melalui pengakuan Bayu Saputra, Ketua Panitia Pelaksana PKKMB UBT 2023. Bayu mengonfirmasi bahwa FKIP sudah mengkordinasikan protes ini dan meminta izin. Meskipun ada perlawanan, Bayu dan Presiden Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan, Dicky Nur Alam, sepakat dan mengizinkan kegiatan berlangsung dengan tetap menjaga keamanan. 

Meskipun kontroversi ini berkecamuk, antusiasme dan keterlibatan mahasiswa baru dalam PKKMB UBT tetap tinggi. Mereka tetap menjalani rangkaian kegiatan dengan semangat, mengutamakan ketertiban, dan menyuarakan aspirasi mereka dengan cara yang terstruktur.



DL/DN

Kamis, 17 Agustus 2023

UBT Gelar PKKMB 2023 Serentak Diikuti Lebih Dari 2.000 Mahasiswa Baru



Persma, 18 Agustus 2023 - Universitas Borneo Tarakan (UBT) meraih kesuksesan dalam menggelar acara peresmian penerimaan mahasiswa baru dan UU Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) pada 15-16 Agustus lalu. Acara berlangsung di Gedung Olahraga tipe B Kota Tarakan dengan antusiasme yang tinggi dari lebih dari 2.000 mahasiswa baru yang diterima untuk tahun ajaran 2023/2024. 

Tingkat semangat dan semarak terlihat jelas saat upacara peresmian, di mana mahasiswa-mahasiswa baru dengan bangga memakai almamater UBT dan menerima kartu tanda mahasiswa secara simbolik. Acara ini juga dipenuhi dengan pembacaan janji Mahasiswa, yang diikuti oleh semua mahasiswa baru tahun ini. 

Namun, di balik kesuksesan acara, terdapat tantangan yang harus diatasi oleh tim panitia. Ketua Panitia, Bayu Saputra, mengakui adanya hambatan dalam koordinasi dengan pihak Kemahasiswaan. "Kendala paling utamanya yaitu koordinasi dengan pihak Kemahasiswaan. Pada saat H-3 minggu kegiatan, kami menekankan untuk rapat kedua kalinya. Akan tetapi rapat baru bisa dilaksanakan H-1 minggu kegiatan. Alhasil konsep yang telah disusun oleh panitia harus menyesuaikan kembali dengan konsep yang dibuat dari Kemahasiswaan. Adapun kendala lainnya yaitu tiap fakultas itu tidak semua mendapat informasi dari perwakilan dekannya. Jadi kami harus mengkomunikasikan kembali dengan pihak fakultas," ungkap Bayu. 



Meskipun demikian, tim panitia yang terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM), serta Organisasi Mahasiswa tingkat universitas bersama dengan pihak kemahasiswaan, mampu mengatasi kendala-kendala tersebut sehingga rangkaian acara peresmian dan PKKMB berjalan dengan lancar. 

Serangkaian acara perkenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru ditutup dengan serah terima resmi kepada para Dekan Fakultas. Langkah selanjutnya bagi mahasiswa baru adalah mengikuti PKKMB di tingkat Fakultas masing-masing pada tanggal 18-19 Agustus 2023. 

Prof. Dr. Adri Paton, dalam sambutannya pada penutupan PKKMB tingkat universitas, menyampaikan harapan agar setiap fakultas dapat tampil gemilang dan mendorong budaya tanpa kekerasan di lingkungan kampus. Dengan suksesnya acara peresmian dan PKKMB ini, Universitas Borneo Tarakan siap menjalani perjalanan pendidikan yang inspiratif dan penuh prestasi untuk tahun ajaran baru.


UC/MSS

Jumat, 11 Agustus 2023

Tidak Sesuai Pedoman, UBT Kembali Laksanakan PKKMB di Luar Lingkungan Kampus




Persma, 12 Agustus 2023 - Universitas Borneo Tarakan (UBT) telah mengumumkan rencana penyelenggaraan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023 secara luring. Pengumuman ini disampaikan oleh Dr. Ir. Muhammad Djaya Bakri, S.T., M.T., selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemahasiswaan, dan Kerjasama, dalam sebuah rapat koordinasi persiapan PKKMB pada tanggal 18 Juli yang lalu. 

Berangkat dari Keputusan Rektor UBT tentang kalender akademik tahun 2023/2024, PKKMB awalnya dijadwalkan akan berlangsung pada 14-19 Agustus. Namun, dalam rapat koordinasi kedua yang digelar pada hari Selasa, 8 Agustus, diumumkan adanya perubahan tanggal pelaksanaan. Awalnya dijadwalkan pada 14 Agustus, PKKMB akan dimulai pada 15 Agustus. Rangkaian acara PKKMB tingkat universitas akan dilaksanakan pada tanggal 15 dan 16 Agustus, dilanjutkan pada 18 dan 19 Agustus untuk tingkat Fakultas. 

Perubahan ini berkaitan dengan persiapan tempat penyelenggaraan PKKMB yang akan dilaksanakan.  Diketahui bahwasaannya pada pedoman yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (KEMENDIKBUDRISTEK) untuk tempat penyeleggaraan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru dilaksanakan di kampus. Pihak universitas telah melakukan survei lokasi, termasuk lantai dasar rusunawa dan plaza (halaman yang berada di antara Gedung Fakultas FKIP dan Ekonomi). Namun, fasilitas yang ada di lokasi tersebut dinilai tidak mencukupi untuk menampung jumlah mahasiswa baru yang mencapai 2.053 orang. 

 

"Kami memutuskan untuk menyewa Gedung gor type B milik pemerintah kota, tempat di mana PKKMB tahun sebelumnya telah berlangsung. Akibatnya, jadwal pelaksanaan harus diubah dari hari Senin menjadi hari Selasa, karena Gedung tersebut baru tersedia pada hari Selasa," jelas Djaya Bakri. 

Selain itu, terjadi perbedaan dalam ketentuan seragam yang akan dikenakan oleh mahasiswa baru pada acara peresmian dan PKKMB tahun 2023 ini. Panitia pelaksana PKKMB UBT telah mengumumkan bahwa mahasiswa baru diharapkan mengenakan kemeja putih lengan panjang serta celana panjang abu-abu (laki-laki) dan rok panjang abu-abu (perempuan). 

Namun, perbedaan ini memunculkan diskusi pada rapat koordinasi kedua persiapan PKKMB. Dicky Nur Alam, Presiden Mahasiswa tahun 2023, mengajukan pertanyaan mengenai urgensi penggunaan celana/rok abu-abu. Ia berpendapat bahwa banyak mahasiswa baru sudah memiliki celana/rok hitam. 

Menanggapi hal tersebut, Djaya Bakri menyatakan, "Kami memilih abu-abu karena ada pertimbangan tertentu, termasuk agar seragam PKKMB dapat cocok dengan seragam almamater Universitas Borneo Tarakan." 

Wakil Rektor 3 juga mengungkapkan harapannya agar pelaksanaan PKKMB dapat berjalan dengan baik, aman, lancar, tertib, bahagia, dan sukses. Ia juga menegaskan komitmen untuk menjaga harmonisasi dalam civitas akademika serta mencegah tindakan bullying, kekerasan seksual, dan intoleransi. 

Dengan demikian, Universitas Borneo Tarakan berupaya untuk memberikan pengalaman PKKMB yang bermutu dan menjamin keamanan serta kesejahteraan mahasiswa baru di tengah situasi yang terus berubah. Semua langkah ini diambil dengan tujuan untuk menciptakan lingkungan akademik yang inklusif dan bermakna. 

(UC/NF)

BEM UBT Hiring Terbuka: Tarakan Butuh Solusi, Bukan Wacana!

PERSMA, 7 Maret 2025 – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar Hiring Terbuka bersama Pemerintah Kota Tar...