Senin, 30 Oktober 2023

Motor Listrik , Karya Mahasiswa Teknik Mesin UBT




[Persma, 31 Oktober 2023] - Mahasiswa Jurusan Teknik Mesin Universitas Borneo Tarakan (UBT) mengeluarkan hasil penelitian berupa motor listrik yang menuai banyak pujian. Penelitian ini memerlukan waktu 4-5 bulan untuk proses kajiannya. Sedangkan untuk proses konferensinya hanya memakan waktu 1 minggu saja. 

Tentu ada perbedaan diantara motor listrik dengan motor pada umumnya. "Dari segi kelebihan yaitu pada tenaga atau torsi yang dihasilkan jauh lebih besar daripada motor pada umumnya. Seperti contoh motor Honda beat F1 (full injection) tahun 2014 memiliki 6000 RPM (Rotasi Putaran Mesin) mampu menghasilkan torsi 7,8 Nm. Sementara untuk motor listrik itu cuma memiliki 3700 ERPM (Elektrik Rotasi Putaran Mesin) tapi menghasilkan torsi 48 Nm. Kemudian untuk perawatannya pun terbilang lebih simpel karena hanya perlu memperhatikan pada ECU-nya, baterai, dan bagian motornya. Kendati demikian komponennya masih rentan terhadap air, tempat pengisian baterainya pun masih jarang ada di Tarakan." Ujar Prayoga. 




"Adapun tujuan dari penelitian motor listrik ini untuk memberikan nilai lebih serta ingin menunjukkan kepada orang-orang di luar sana bahwa walaupun kita berada pada daerah perbatasan dan masih jauh dari kelengkapan fasilitas yang memadai dalam hal penelitian, tetapi kita bisa membuktikan bahwa karena kemauan pasti ada jalan dan kita punya nilai potensi. Serta menjadi ajang promosi untuk Universitas Borneo Tarakan dan Jurusan Teknik Mesin yang dimana kita tahu bersama bahwa Jurusan Teknik Mesin merupakan salah satu jurusan baru di Universitas Borneo Tarakan, yang di bentuk pada tahun 2017." Terangnya. 

Sementara itu, perwakilan mahasiswa, Prayoga menerangkan bahwa dalam penelitian motor listrik ini dibimbing oleh Dosen Teknik Mesin yaitu Pak Firdan, S.T., M.T., Pak Hadi Santoso, S.Pd., M.Si. Dan Ketua Jurusan Pak Sudirman, S.T., M.T. Serta bersama 7 orang mahasiswa, diantaranya Prayoga Raja Lambok Silalahi, Yosep Alexander Koli, Sulfahmi, Kiswandi, Hasbi Anugrah, Darmawan, dan Khairul Saleh. 

"Harapan kedepannya semoga nantinya dari awal penelitian ini akan ada penelitian-penelitian terbaru terkait energi terbarukan dan mahasiswa UBT menjadi terpacu lagi untuk mau bersaing didalam menghasilkan, menciptakan, bahkan merekayasa ilmu ke dalam kehidupan sehari-hari." tutupnya. 


(DG/MSS/JS)

Selasa, 24 Oktober 2023

Harga Menukik, Petani Rumput Laut Tercekik


[Persma, 25 Oktober 2023] - Aksi demonstrasi Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Borneo Tarakan (BEM UBT) dan Aliansi Beraksi (Bersatu Bersama Rakyat Pesisir) di Gedung DPRD Kota Tarakan pada Senin (23/10/2023) menyuarakan hak para petani rumput laut yang ada di Kota Tarakan menghadapi kebijakan harga yang merugikan.

Para demonstran, berkumpul di Stadion Datu Adil, melakukan perjalanan melewati Kantor Pemerintah Kota Tarakan menuju Gedung DPRD Kota Tarakan. Dengan semangat yang tinggi, mereka membawa banner bertuliskan "SELAMATKAN PETANI RUMPUT LAUT" dan "NAIKKAN HARGA RUMPUT LAUT" sebagai bentuk keresahan yang ingin mereka sampaikan, bahkan melakukan penutupan jalan dan pembakaran ban.

Aliansi Beraksi bersama petani rumput laut menuntut tiga hal dalam aksi ini:

- Merealisasikan UU 45/2009 tentang Perikanan.

- Mendesak pertanggungjawaban pemerintah daerah terhadap stabilitas harga jual rumput laut di Kaltara.

- Menyetujui surat perjanjian dengan Aliansi Beraksi (Bersatu Bersama Rakyat Pesisir).


Para petani rumput laut menghadapi ancaman terus menerus terkait rendahnya harga jual rumput laut. Fadhil Qobus dalam orasinya menegaskan, "Di Surabaya dan Makassar, harga rumput laut berkisar antara Rp. 20.000 hingga Rp. 25.000, sementara di Tarakan hanya Rp. 7.000."

Namun, aksi demonstrasi yang seharusnya damai berujung pada kericuhan. Gesekan antara aparat kepolisian dengan para demonstran yang ingin masuk ke Kantor DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka menciptakan ketegangan. Kekecewaan semakin meluas karena Gubernur Kalimantan Utara dan Walikota Kota Tarakan yang seharusnya memberikan solusi tidak hadir dalam penyelesaian permasalahan yang terjadi.

Aliansi Beraksi (Bersatu Bersama Rakyat Pesisir) mengirimkan pesan jelas dengan mengajukan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan wakil rakyat Kalimantan Utara. Dalam konteks ini, aksi yang seharusnya menjadi panggung untuk menyuarakan hak-hak petani rumput laut telah berubah menjadi cerminan ketidakpedulian terhadap suara rakyat yang sudah lama tak terdengar.

Di balik ketegangan dan kerumitan aksi demonstrasi, suara yang meluap dari Aliansi mahasiswa dan para petani rumput laut di Tarakan menandai sebuah panggilan keras untuk perubahan. Pemerintah dan wakil rakyat Kalimantan Utara kini dihadapkan pada tugas berat: mendengarkan dan bertindak, sebelum suara ini semakin terpingkirkan. "Selamatkan Petani Rumput Laut" adalah panggilan yang tidak boleh diabaikan.


UC/FM/BAH

Sabtu, 21 Oktober 2023

DEKLARASI MAFINDO WILAYAH KALIMANTAN UTARA

 

[Persma, 22 Oktober 2023] - Membangun ekosistem antihoaks di Indonesia adalah sebuah harapan. Untuk itu, Mafindo terus mengembangkan wilayah kerjanya hingga ke berbagai wilayah di Indonesia agar dapat bekerjasama dan membangun kolaborasi dengan berbagai lembaga, organisasi, dan instansi di daerah. Pada Kamis (19/10/2023) di Gedung Rektorat Universitas Negeri Borneo Tarakan, diselenggarakan Deklarasi Mafindo Wilayah Kalimantan Utara. 

Acara Deklarasi ini dirangkaikan dengan kegiatan Kampanye Prebunking, salah satu kegiatan dalam Program Cek Fakta yang merupakan program kolaborasi Mafindo, AJI, dan AMSI yang didukung oleh Google. Kampanye prebunking ini mengisi venue yang disediakan dalam bazaar UMKM yang merupakan bagian dari Borneo Legislative Fair. 

Dalam Borneo legislative Talk, Presidium Mafindo untuk jejaring Indonesia Tengah, Jumrana memperkenalkan Mafindo dan kiprahnya dalam membangun literasi digital di Indonesia. Pada kesempatan yang sama, Dr. Nurasikin, S.HI., M.H. menyampaikan aspek hukum penyebaran misinformasi dan disinformasi. Turut hadir, Nurhayati Andris, Anggota DPRD Kabupaten Tarakan dari Komisi yang memaparkan apa saja inisiatif legislatif dalam memastikan transparansi informasi bagi masyarakat. Borneo Legislatif Talk ini dihadiri ratusan peserta dari unsur mahasiswa, akademisi dan umum. 

Setelah Legislatif Talk, dilanjutkan dengan Deklarasi pembentukan Mafindo Wilayah Kalimantan Utara. Deklarasi dihadiri oleh 20 orang relawan wilayah dan disaksikan oleh peserta Legislatif Talk. Kehadiran Mafindo Wilayah Kalimantan Utara diharapkan mampu meningkatkan literasi digital masyarakat dengan membangun kemitraan dengan pemerintah daerah, kampus, sekolah, organisasi media, dan komunitas setempat. Kemitraan tersebut akan memperkuat pengarusutamaan antihoaks dengan berbagai upaya advokasi dan edukasi kepada Masyarakat. 

Menyusul Deklarasi Mafindo Wilayah Kalimantan Utara, malamnya bertempat di EJ Cafe dilaksanakan Silaturrahmi Wilayah untuk menentukan koordinator yang akan memimpin Mafindo Wilayah Kalimantan Utara. Secara aklamasi, relawan wilayah bersepakat untuk memilih Nurasikin. Diharapkan, dibawah koordinasi Nurasikin, Mafindo Wilayah Kalimantan Utara sukses membangun ekosistem antihoaks di wilayah tersebut.

BEM UBT Hiring Terbuka: Tarakan Butuh Solusi, Bukan Wacana!

PERSMA, 7 Maret 2025 – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Borneo Tarakan (UBT) menggelar Hiring Terbuka bersama Pemerintah Kota Tar...