PERSMA- Pinggir jalan dari arah rusunawa hingga ke plaza terpampang baliho yang berisi penolakan terhadap pemilihan ketua dan wakil ketua BEM UBT yang baru saja terlaksana.
Mengatasnamakan mahasiswa, tanpa membawa nama lembaga manapun. "Baliho ini ditulis dan di buat memang mengatasnamakan mahasiswa yang merasa resah akan kacaunya pemira tahun ini." Keterangan dari saudara JS. ia juga berpendapat bahwa tidak adanya terlihat gerakan lembaga-lembaga terkait pemira ini.
Adapun goals dari gerakan ini berharap aspirasi mahasiswa yang suaranya dinilai sumbang agar terdengar hingga pihak-pihak yang seyogyanya bertanggung jawab dan sadar akan pelanggaran terhadap POK dan AD/ART UBT.
Baliho tersebut dapat dilihat jelas di sekitaran gedung FKIP UBT lama. Naufal Hanifiansyah memanggapi hal tersebut dengan santai, "Pertama, Tentu saja ini merupakan bagian dari kebebasan berekspresi dan berpendapat, sebagai bentuk keresahan dari teman-teman di FKIP. Jadi saya rasa sah-sah saja. Bahkan saya selaku ketua BEM FKIP siap bertanggung jawab atas gerakan ini. Kedua, saya rasa esensi gerakan ini tidak hanya sekedar mengungkapkan keluh kesah saja. Melainkan gerakan ini juga mengingatkan kembali idealisme dan independensi mahasiswa."Ujarnya.
AA/AR
PERS MAHASISWA
LENSA BORNEO
UNIVERSITAS BORNEO TARAKAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar