[PERSMA, 24 Maret 2023]
Terindikasi oknum yang bersangkutan merupakan pengurus salah satu organisasi mahasiswa (ormawa) Fakultas Hukum Universitas Borneo Tarakan (FH-UBT) diduga lalai dalam mengurus baju PDH angkatan 2022 Invasi.
Dalam pernyataan salah satu mahasiswa FH angkatan 2022 Invasi (D) mengungkapkan bahwa, pembayaran baju tersebut dimulai pada bulan September 2022 dengan biaya sebesar Rp 175.000/orang yang kemudian diserahkan dan diurus oleh oknum yang bersangkutan. Namun, sampai dengan hari ini dinyatakan baju tersebut belum ada titik terang dari oknum yang mengurus.
"Awalnya kami mengajukan agar baju angkatan kami, biarlah ketua angkatan kami yang urus, namun dari senior nya sendiri tidak mengizinkan dan mengatakan bahwa yang harus mengurus pemesanan baju PDH junior itu adalah senior, berkaca dari budaya yang sudah ada sejak dulu", ungkap salah satu mahasiswa Angkatan Invasi FH.
Dikutip dari sebagian besar mahasiswa FH angkatan 2022 (21/03) angkat suara terkait baju PDH yang tak kunjung jadi, hingga hari ini (22/3).
Menyikapi hal tersebut, mahasiswa angkatan 2022 Invasi mulai resah dan mempertanyakan secara terang-terangan terkait progress baju PDH tersebut. Mereka mempertanyakan mengapa tidak ada transparansi terkait pemesanan baju PDH tersebut dan tidak ada titik terang kapan baju tersebut akan dibagikan. Sedangkan, ini sudah masuk bulan ke-8 sejak awal pembayaran.
Adapun tanggapan dari oknum yang bersangkutan, menerangkan bahwa bajunya belum bisa diproses lebih lanjut karena masih ada mahasiswa yang belum membayar baju, sehingga belum dapat dilunasi ke pihak konveksi.
Berdasarkan fakta di lapangan, seluruh mahasiswa angkatan Invasi sudah membayar lunas baju tersebut dan pihak konveksi mengungkapkan bahwa baju tersebut telah jadi sejak bulan Desember setelah di down payment (dp) sebesar Rp 15.000.000. Namun, belum bisa dikirim karena belum adanya pelunasan baju dari oknum yang bersangkutan.
"Baju kalian sudah Abang selesaikan sejak awal desember tahun lalu (2022) dan sampai sekarang masih tersimpan di gudang. Entahlah itu baju PDH udah berjamur mungkin, kelamaan digudang. Abang belum bisa kirim karena PDH nya belum di lunasi" pungkas Pihak konveksi.
Dalam mengusut kasus ini mahasiswa angkatan Invasi memberikan somasi kepada oknum yang bersangkutan, menanggapi usutan juniornya pihak yang bersangkutan mulai angkat bicara dan transparansi menanggapi bahwa baju tersebut benar adanya belum dilunasi karena uang dengan kisaran Rp 28.000.000 untuk pelunasan ke pihak vendor hilang dan raib.
Menurut kronologi yang dijelaskan, tas yang berisikan uang baju dan berkas-berkas berharga oknum tersebut hilang ketika hendak mentransfer sisa uang ke pihak konveksi.
Mendengar pernyataan ini, Mahasiswa angkatan Invasi sangat tidak terima dan geram. Hingga hari ini (22/03) diduga belum adanya langkah pasti yang diambil oknum yang bersangkutan untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan dalih uang sebesar Rp 28.000.000,00 itu nilainya tidak sedikit.
Banyak mahasiswa angkatan 2022 Invasi yang berprasangka bahwa apakah benar uang tersebut raib begitu saja? Masih menjadi tanda tanya besar di kepala mereka.
NS